OLEH-OLEHNYA DONGGG


OLEH-OLEHNYA DONGGG - Karena bagi beberapa orang diberi oleh-oleh adalah bentuk cinta tertinggi dari sebuah jalinan kasih, persahabatan dan kekeluargaan.

Berapa banyak dari kalian yang belum juga pergi jalan-jalan udah direcokin sama oleh2, nitip2 (belum lagi kadang titipannya halusinasi, berbahaya, terlarang, ilegal, tak berfaedah dll). Saya sedikit mengerti sih bahwa frasa minta oleh2, kurang lebih sekadar basa-basi yang kalau dikasih sukur kalau gak ya.... kamu jahat deh gak inget sama aku! Gak apa-apa, No stress! Lol

Belum lagi yang nitip2, contohnya seperti ini:

A: - Eh lagi disini yaaa, sampe berapa lama? Boleh nitip sesuatu gak, uangnya aku transfer sekarang deh
- Buzz
- Buzz

Me: Eh hai, sorry baru nyampe hotel, baru dapet wi-fi. Mau nitip apa?

A: Nitip furniture, yang ini (send pic) harganya ya sekitar $2000-an. Bisa kan? Belinya disini (send location - *ternyata Jaraknya 30km dari hotel kita tinggal)

Me: (read doang)

A: - Kok di read doang sih?
- Halooo buzzz
- Kalau gak bisa gp bilang aja
- Maaf ya ngerepotin

Me: iya gpp

A: Jadi bisa gak?

Me: (Ya Tuhan gimana ini? --")

Cerita fiktif hiperbola diatas bisa bikin kita kesel gak sih? hahaha untungnya temen2 saya sih gak ada yang seperti itu. Mereka ngerti kok kalau oleh2 yang fana itu gak lebih berharga dari waktu bersama ketika minum kopi, bersenda gurau di minggu pagi, dan doa2 yang dipanjatkan bagi mereka setiap malam. :D

Buat yang suka repot minta oleh2, nih ada beberapa alesan kenapa sebaiknya kalian gak ngerusuhin orang yang lagi nikmat jalan2, dengan rengekan oleh2 dari kalian! Camkan itu!
  1. Walaupun sebagian dari kita ketika jalan2 akan menyiapkan waktu sendiri untuk beli oleh2. Ketika sedang traveling apapun bisa terjadi, mulai dari kehilangan uang, ditipu, dicopet, tersesat, tiba2 sakit, tiba2 dermawan atau gak sengaja menghabiskan budget oleh2 untuk hura2 sendiri (maaf yaaaa)
  2. Oleh2 yang kalian harapkan mungkin bukan tujuan utama teman/keluarga kamu jalan2 atau memang tidak disediakan budget untuk itu. Mereka ingin menghibur diri dengan naik ke gunung yang eksotis, diving dibawah laut antah berantah, menjelajah hutan tropis, medical travel atau ingin melakukan perjalanan spiritual, jadi jangan minta oleh2 karena trip-nya sendiri udah mahal. Kecuali kalian mau dibawain tanaman beracun lol
  3. Daripada minta oleh2, seakan kalian tidak akan pernah mampu untuk mengunjugi tempat tersebut, bukannya lebih baik berdoa supaya kalian sendiri bisa jalan2 kesana? Kenyang kenyang deh tuh Tokyo Banana 5 box. Lebih bagus lagi kalau trip selanjutnya bisa jalan2 bareng, itu kan lebih seru.
  4. Sebelum nitip2 barang, kalian harus tanyakan ini kepada relung jiwa kalian yang paling dalam "Kira2 kalo saya nitip dibeliin barang ini akan bikin repot gak ya? Susah gak dicarinya? Halusinasi tidak? Perlu bagasi tambahan tidak? Kena pajak tidak? Kalau nanti kena pajak bagaimana?" duh banyak kan pertanyaannya, gak jadi nitip deh lol
  5. Waktu dan momen2 indah yang telah kalian habiskan bersama itu lebih indah dari oleh2 yang sifatnya sementara. Terkadang oleh2 yang sudah dibeli bisa rusak, hilang, ketinggalan atau pas sampai rumah dijarah sama keluarga sendiri dan dibagikan ke tetangga (yaaaa cerita nyata)
  6. Apalagi kalau teman/keluarga kalian lagi road trip, udah susah payah gak bawa banyak barang, segala macam dieliminasi dan ditinggal di rumah. Ini tiba2 minta nitip barang elektronik. Mungkin kamu bisa mencoba teknologi bernama online shop?
  7. Nitip barang sah2 saja, asal yang gampang dicari, misal di Bandara, yang ukurannya gak terlalu besar & berat, atau kalau kancah pernitipan ini dijadikan lahan bisnis, kan jadinya simbiosis mutualisme.
  8. Biarkan mereka menikmati jalan2 mereka, karena gak semua yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan! Eh kok jadi berat gini? --" (curhat)
  9. Daripada kamu meneror mereka dengan permintaan oleh2. Alih2 buah tangan yang tidak biasa, karena kamu bersikuku ingin oleh2 tapi tidak ingin dibelikan magnet atau gantungan kunci. Lebih baik kamu berdoa kepada Tuhan yang maha esa, karena kemungkinan kamu akan mendapatkan magnet atau gantungan kunci (alhamdulillah)
  10. Bukan berarti kalau gak kebagian oleh2, lantas menjadikan kamu orang yang kurang penting atau tersisihkan, alasan2 diatas bisa saja terjadi.
Pengalaman dimintai oleh2 hampir pasti terjadi sama semua orang yang pernah liburan, kecuali yang gak suka jalan2 dan hobinya minta oleh2. Pernah suatu ketika ada seorang teman, kebetulan waktu itu lagi trip bisnis, jadi tujuannya memang untuk kerja bukan leha jalan2. Kami sepakat hari terakhir dihabiskan untuk spa dan setelahnya mencari souvenir untuk oleh2 sementara teman2 yang lain memutuskan untuk menghabiskan waktu di pantai, karena pada dasarnya saya juga suka sih belanja oleh2 apalagi ke pasar lokal, ya kan sekalian memutar roda perekonomian lokal.

Salah satu teman yang ikut mencari oleh2, tidak membeli barang apapun dengan alasan karena ini trip bisnis bukan liburan. Bener juga sih, kebayang kalau setiap bulan trip bisnis ke tempat yang sama, dan setiap kali pergi harus membeli oleh2, lain halnya kalau pergi bisnis trip setahun sekali mungkin bisa diterima akal sehat kalau teman kantornya ingin coklat swiss yang enak seperti yang dia makan tahun lalu, ya amal ibadah juga. Tapi kadang ada juga yang sampai kirim pesan minta oleh2, tapi jangan magnet atau gantungan kunci. Duhhh apa dong? minta Jodoh?

Gimana, kalian pernah mengalami hal dilematis ini? bukannya khidmat jalan2, malah kerepotan sama oleh2 apalagi dihari-hari terakhir. Atau kalian lah biang kerok fakir oleh2 sama teman/keluarga kalian? hahhaha lain hal kalau yang dimintai oleh2 dan dititipin sih merasa gak masalah. Tapi sering kali yang saya perhatikan, beli oleh2 ini terkadang malah bikin kerepotan, mereka lebih memilih repot sama permintaan oleh2 si A sampai si Z ketimbang menikmati hari-hari di ahkir liburannya sendiri.

Post a Comment

0 Comments